Judul Buku: Pornografi Bikin Ngeri
Penulis: M Iwan Januar
Jumlah Halaman: 108
Penerbit: Al-Azhar Press, Bogor
Tahun Terbit: Nopember 2014
Berapa belanja pornografi via internet oleh orang Indonesia dalam setahun? 50 triliun rupiah! Itu adalah angka yang diungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Bayangkan uang sebanyak itu ludes di dunia maya hanya untuk memuaskan nafsu binatang manusia Indonesia. Pantas bila pemerintah via Mensos menyatakan Indonesia darurat pornografi!
Pornografi bukan mendorong belanja yang besar, tapi juga masalah sosial yang besar khususnya bagi anak muda bahkan anak-anak. KPAI menyatakan Indonesia sudah masuk darurat kejahatan seksual anak, karena tingginya angka kejahatan seksual pada anak.
Kejahatan seksual pada anak seperti pelecehan seksual hingga pemerkosaan bahkan sudah melibatkan anak-anak juga sebagai pelakunya. Karena saat ini begitu mudah bagi setiap orang – termasuk anak-anak prabaligh – mengakses pornografi. Ia bisa diakses via internet dan di-share begitu cepat dan mudah lewat kecanggihan teknologi informasi. Media sosial, bluetooth, copy-paste, disalahgunakan untuk sesuatu yang jahat.
Pornografi adalah kejahatan yang memikat. Ia memanfaatkan libido seksual setiap manusia, termasuk remaja dan anak-anak. Kelompok usia inilah yang sekarang rentan menjadi korban pornografi; apakah mengkonsumsinya, terdorong melakukan kejahatan seksual, atau menjadi korban.
Sayang tak banyak orang tua dan pendidik yang memahami benar ancaman pornografi. Sehingga mereka lengah dalam mengawasi pergaulan anak-anak dan para pelajar. Padahal ancamannya begitu mengerikan.
Sedemikian parahnya dampak pornografi pada masyarakat, sejumlah kalangan pemerhati masalah sosial menyatakan perang kepada pornografi. Di AS, pornografi diberikan julukan virtual crack coccaine. Narkoba virtual. Dilabeli kokain karena pornografi memberikan dampak kecanduan bagi orang yang mengkonsumsinya. Dan tidak mudah membuat orang bisa kembali normal setelah kecanduan pornografi.
Dalam buku ini dipaparkan sejumlah hasil temuan para peneliti betapa daya rusak pornografi lebih keras ketimbang narkoba. Pornografi bisa merusak lima bagian otak manusia, sedangkan narkoba hanya merusak tiga bagian saja. Bagian otak yang paling fatal yang digedor pornografi adalah prefrontal cortex (PFC). Padahal bagian otak inilah yang mengurusi pengambilan keputusan, penentuan prioritas, kemampuan penilaian, analisis, dsb. Akibat bagian PFC ini rusak, seseorang yang sudah kecanduan pornografi kehilangan kendali diri. Ia bisa melakukan tindakan masturbasi hingga nekat melakukan kejahatan seksual.
Selain itu pornografi menjadi lebih berbahaya karena jauh lebih mudah mendapatkannya ketimbang membeli narkoba. Tak perlu mendatangi bandar layaknya narkoba untuk mendapatkan pornografi, dari ponsel di genggaman tangan saja pornografi sudah bisa diakses. Cepat dan murah.
Dalam buku ini saya juga ungkap kekejaman industri pornografi. Mungkin banyak penonton film porno berpikir bahwa para aktris dan aktor film porno enjoy dengan pekerjaan mereka. Faktanya tidak! Industri pornografi memberikan stress tingkat tinggi hingga membuat para pekerjanya terlibat narkoba. Mereka dipaksa melakukan berbagai adegan seks termasuk dengan kekerasan dan menjijikkan seperti menggunakan darah dan kotoran manusia, tanpa bisa menolak.
Belum lagi resiko tertular penyakit kelamin seperti herpes, gonorhea dan AIDS, juga hepatitis C yang mematikan. Sementara industri pornografi melarang keras para pemainnya menggunakan kondom dengan alasan penonton tidak menyukai film porno yang pemainnya memakai kondom. Padahal sudah banyak pemain film biru ini mati akibat penyakit AIDS.
Buku ini ditulis dengan bahasa renyah, penuh data, dan persuasif. Pembaca juga tidak akan dibuat bosan karena buku ini juga diiisi ilustrasi kocak dalam jumlah yang cukup banyak.
Buku ini cocok bagi remaja, mahasiswa, guru dan orang tua serta siapa saja yang peduli dengan masa depan anak bangsa dan umat. Di tengah gemuruh neoliberalisme yang meminggirkan moral dan agama, harus ada yang peduli dan berjuang menyelamatkan anak-anak negeri ini.
Penulis juga siap membantu bila ayahbunda, pihak sekolah, atau pengurus DKM menginginkan acara kajian, diskusi, atau seminar seputar pornografi, motivasi remaja, kajian keislaman, dan parenting.
Berminat?
Anda bisa kontak ke PIN:7EF28480
Atau, Anda juga bisa mendapatkannya di webstore kami
DAPATKAN DISINI
Leave a Reply